HARIANMEMOKEPRI.COM -- Warga Lingga pada zaman dahulu kala menggunakan batang pohon sebagai bahan bakar untuk memasak dan hal lainnya.
Batang pohon ini didapatkan Warga Lingga dari hutan yang ada di sekitaran kampungnya.
Kemudian setelah dapat, oleh Warga Lingga dibawa pulang ke rumah dan dipotong lalu dibelah menggunakan kampak atau parang yang tajam.
Sebenarnya di zaman ini pun masih ada Warga Lingga yang menggunakan batang pohon sebagai alternatif untuk bahan bakar memasak.
Namun lebih kepada mereka yang memiliki ekonomi menengah ke bawah dan juga digunakan oleh mereka yang sudah berumur atau orang yang lanjut usia.
Untuk membesarkan putra dan putri mereka, Warga Lingga ekonomi menengah ke bawah atau meraka yang telah uzur masih ada yang menggunakan kayu bakar untuk keperluan memasak makanan.
Baca Juga: Lampu Petromax , Jasamu Tetap Terkenang, Terangi Rumah Warga Lingga di Zaman Dahulu
Sebenarnya ada pesan melekat yang disampaikan oleh para orang tua zaman dahulu di Lingga, bahwa makan hari ini harus ingat untuk hari esok.
Oleh karena itu, bukan dikarenakan harga minyak yang mahal atau kesulitan dalam mendapatkannya, yan menggunakan batang pohon sebagai kayu bakar ini kepada pengiritan atau memegang teguh pesan dari nenek moyang.
Itu jugalah yang menjadi salah satu alasan mengapa dikatakan orang tua dahulu lebih baik dalam memberikan pemahaman tentang hidup, terutama bagi anak-anak mereka.
Baca Juga: Kondisi Jalan Desa Linau Rusak Parah, Warga Geram Hingga Mau Demo Jika Tak Segera Diperbaiki
Selain selalu memberi petunjuk dan pengajaran, mereka juga memberikan praktek secara langsung.
Kayu bakar yang sudah dipotong dan dibelah, tidak hanya dipakai untuk keperluan pribadi, melainkan juga dijual untuk mendapatkan rupiah.
Saat akan menghadapi masuknya bulan ramadhan, kebiasaan para orang tua dahulu akan bersusah payah mempersiapkan kayu bakar untuk dirumah, agar bisa fokus beramal dan tidak lagi bersusah payah menghabiskan tenaga pada saat menjalankan ibadah puasa.
Artikel Terkait
Bunda Corla Peluk Ivan Gunawan, Tangisnya Tak Bisa Terbendung Saat Pamit Pulang ke Jerman
Sheila Dara Aisha Jadi Aurora di Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang, Tak Terduga Tembus 50 Ribu Penonton
Ketua DPRD Lingga Meminta Fasilitas Kesehatan Jangan Sampai Kosong Petugas Maupun Obat-obatan
Doa Tolak Bala Menjadi Tradisi Tahunan Bagi Warga Desa Pondok Kopi Bengkulu
Pulau Penyengat di Desain Khusus Menjadi Pulau Zero Carbon Dengan Kendaraan Listrik