• Sabtu, 23 September 2023

Bagaimana Hukum Mencium Wajah Orang Meninggal Dunia? Ini Penjelasannya

- Kamis, 26 Januari 2023 | 15:53 WIB
Ilustrasi hukum mencium jenazah, Kamis (26/01/2023)
Ilustrasi hukum mencium jenazah, Kamis (26/01/2023)

HARIANMEMOKEPRI.COM -- Mencium wajah orang yang sudah meninggal dunia memiliki banyak pendapat dari para ulama terlebih jika yang meninggal itu adalah seorang ulama besar dan karismatik. Itu mengapa banyak masyarakat, terutama murid-muridnya, berusaha untuk mencium wajah dan tangan jenazah ulama yang wafat sebagai bentuk tabarrukan.

Lantas bagaimanakah hukum mencium jenazah seseorang? 

Dalam literatur kitab kuning, dijumpai keterangan yang menyatakan bahwa diperbolehkan mencium jenazah seseorang yang baru meninggal dunia. Bahkan hukumnya berubah menjadi sunah bila jenazah itu merupakan orang yang saleh.

Baca Juga: Nikmati Sensasi Makan Gonggong Hanya Dengan Rp 38.000 Rupiah Saja Lohh!

Adapun Pendapat Jumhur Ulama kebolehan tersebut berdasarkan praktik nabi dan para sahabat. Ketika Utsman bin Mazh’un wafat, kanjeng nabi mencium wajahnya. Begitu pula ketika kanjeng nabi wafat, Sayyidina Abu Bakar ra. melakukan hal yang sama.

Hal ini sebagaimana penjelasan Syekh Khotib al-Syirbini dalam kitabnya Mughni al-Muhtaj juz II halaman 45;

(وَيَجُوزُ لِأَهْلِ الْمَيِّتِ وَنَحْوِهِمْ) كَأَصْدِقَائِهِ (تَقْبِيلُ وَجْهِهِ) لِمَا صَحَّحَهُ التِّرْمِذِيُّ «أَنَّهُ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَبَّلَ وَجْهَ عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُونٍ بَعْدَ مَوْتِهِ» وَفِي صَحِيحِ الْبُخَارِيِّ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ – رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ – قَبَّلَ وَجْهَ رَسُولِ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – بَعْدَ مَوْتِهِ

“Diperbolehkan bagi keluarga orang yang meninggal dan yang lain mencium wajah jenazahnya berdasarkan hadis riwayat Imam al-Tirmidzi bahwasanya Rasulullah Saw. pernah mencium wajah Utsman bin Mazh’un ketika meninggal dunia. Dan dalam hadis riwayat Imam Bukhori dikatakan bahwa Abu Bakar ra. mencium wajah Rasulullah Saw. ketika wafat.”

Baca Juga: Terungkap Sosok Suami Dewi Yull, Dirahasiakan Bertahun-tahun Rupanya Kerjanya Bikin Geleng-geleng

Lebih lanjut Syekh Khotib Al-Syirbini menjelaskan;

‌وَلَا ‌بَأْسَ ‌بِتَقْبِيلِ ‌وَجْهِ ‌الْمَيِّتِ ‌الصَّالِحِ لِلتَّبَرُّكِ

“Dan tidak apa-apa (boleh) mencium jenazah orang yang saleh dalam rangka tabarrukan.”

Hal serupa juga disampaikan Syekh Sulaiman al-Jamal dalam Kitabnya Hasyiyatu al-Jamal Juz II halaman 155;

‌وَالْحَاصِلُ ‌أَنَّهُ ‌إنْ ‌كَانَ ‌صَالِحًا ‌نُدِبَ ‌تَقْبِيلُهُ مُطْلَقًا وَإِلَّا فَيَجُوزُ بِلَا كَرَاهَةٍ لِنَحْوِ أَهْلِهِ وَبِهَا لِغَيْرِهِمْ

“Kesimpulannya, disunnahkan mencium wajah orang saleh secara mutlak. Andaikan mayat tersebut bukan orang saleh, tetap boleh menciumnya bagi keluarganya dan makruh bagi orang lain.”

Halaman:

Editor: Indra Priyadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X