Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah Miliki 2613 Koleksi Benda Bersejarah

- Rabu, 1 Februari 2023 | 18:25 WIB
Sejarah tentang Museum sultan sulaiman badrul alamsyah Kota Tanjungpinang, Rabu (01/02/2023) (Indrapriyadi )
Sejarah tentang Museum sultan sulaiman badrul alamsyah Kota Tanjungpinang, Rabu (01/02/2023) (Indrapriyadi )

HARIANMEMOKEPRI.COM -- Museum sultan sulaiman badrul alamsyah (SSBA) salah satu wisata yang dapat mengembalikan kenangan anda pada masa lampau sejarah dan budaya yang ada di Kota Tanjungpinang.

Museum yang menjadi cagar budaya ini dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang museum sultan sulaiman badrul alamsyah yang menyimpan ribuan koleksi benda-benda hasil budaya pada masa lampau diresmikan pada 31 Januari 2009 oleh ibu Suryatati A. Manan, Wali Kota Tanjungpinang pada masa itu.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri menyampaikan museum sultan sulaiman badrul alamsyah, pada tahun 1918 merupakan gedung pertama Sekolah Tingkat Dasar masa kolonial Belanda dengan nama Hollandsch-Inlandsche School (HIS).

Baca Juga: Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah Miliki Arti Penting dan Manfaat Bagi Masyarakat

Kemudian, pada masa Jepang diganti dengan nama Futsuko Gakko. Setelah kemerdekaan gedung ini tetap difungsikan sebagai Sekolah Rakyat dan akhirnya dijadikan SD 01 sampai tahun 2004.

"Gedung ini merupakan cagar budaya yang memiliki nilai penting bagi sejarah awal mula pendidikan di Tanjungpinang, maka gedung ini dijadikan museum dengan nama museum sultan sulaiman badrul alamsyah," jelas Nazri, saat menjadi narasumber dalam program Kemilau Kepri RRI Tanjungpinang, Selasa (31/01/2023).

Nazri menyebutkan, per 2022 lalu, jumlah koleksi benda benda sejarah yang tersimpan di museum sultan sulaiman badrul alamsyah sebanyak 2.613 koleksi dari berbagai sumber sejarah mulai dari perhiasan, senjata, peralatan rumah, keramik, kendi, piring, guci, artefak, miniatur, koleksi foto-foto, catatan dan naskah kuno, seni lukis, seni grafis, koin, cap/stempel, hingga benda hasil penemuan di zaman prasejarah, neolitikum yang berbahan andesit seperti kapak genggam, kapak batu, dan beliung persegi.

"Dari 2.613 koleksi itu memiliki delapan klasifikasi koleksi yaitu koleksi etnografi, keramologika, teknologika, historika, seni rupa, filogika, arkeologika, numismatika dan heraldika," ucapnya.

Baca Juga: Isu Penculikan Anak Meresahkan, AKP Brasta: Awasi Anak anak Saat Bermain Luar Rumah

Sementara, Kepala museum sultan sulaiman badrul alamsyah Kota Tanjungpinang, Ivan Kurniawan mengatakan setelah pandemi ini, pihaknya telah menyusun program untuk meningkatkan kunjungan masyarakat, terutama pelajar ke museum.

Beberapa kegiatan itu seperti pameran temporer yang disejalankan dengan Hari Museum Nasional pada 12 Oktober ini, semarak museum yang akan diisi dengan berbagai lomba yaitu fotografi, vlog, lomba melukis, baca hikayat, berbalas pantun untuk pelajar SD dan SMP, hingga sosialisasi terkait museum.

"Kita coba mulai lagi, supaya masyarakat, khususnya anak-anak dan pelajar tau keberadaan museum ini. Di sini, tersimpan rekaman masa lalu dan warisan budaya kota Tanjungpinang yang bisa dipelajari dan menjadi pengetahuan bagi para generasi muda," ucap Ivan.

Editor: Indra Priyadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X