HARIANMEMOKEPRI.COM -- Nyepi merupakan hari raya bagi umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka. Salah satu tempat di Indonesia yang paling identik dengan perayaan Nyepi adalah Bali.
Perayaan Nyepi di Bali dianggap sebagai momen terbaik untuk melihat sisi lain Pulau Dewata yang tak pernah sepi. Selama perayaan Nyepi, Pulau Dewata yang biasanya penuh ingar bingar mendadak tak bergeming seharian penuh. Suasana khidmat ini berkaitan dengan aturan yang mengharuskan masyarakat Bali untuk berdiam diri di rumah.
Bahkan selama Hari Nyepi, masyarakat pun tidak diperkenankan untuk menyalakan cahaya dan api. Namun yang jarang diketahui masyarakat luar Bali adalah rangkaian upacara adat sebelum dan sesudah perayaan Nyepi.
Baca Juga: Siswa-Siswi SDN 014 Tanjungpinang Barat Ikuti Wisata Sejarah Ke Sejumlah Objek Cagar Budaya
Pada tahunn 2023 hari suci Nyepi bertepatan dengan hari pertama bulan Ramadhan 1444 Hijriyah pada tanggal 22 Maret 2023 maka pemerintah kota Bali menetapkan bahwa Umat Hindu melaksanakan Catur Bratha Penyepian dengan khidmat dan khusyuk.
Dan untuk Umat Islam Melaksanakan Sholat Tarawih di rumah masing-masing atau Rumah Ibadah terdekat dengan berjalan kaki, tidak menggunakan pengeras suara dan dengan menggunakan lampu penerangan yang terbatas.
Ada beberapa ritual yang akan dilakukan selama hari suci Nyepi berlangsung yakni :
1. Upacara Melasti, ritual pertama yang mengawali perayaan Nyepi di Bali adalah ritual Melasti. Upacara ini bertujuan untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan Nyepi.
Baca Juga: Puluhan Peserta dari Pengelola Wisata Pulau Penyengat Ikuti Pelatihan Kebersihan Lingkungan
2. Tawur Kesanga, setelah Melasti, rangkaian perayaan Nyepi di Bali dilanjutkan dengan Tawur Kesanga atau Mecaru. Tradisi ini biasanya dilaksanakan H-1 sebelum perayaan Nyepi.
3. Upacara Ngembak Geni, pasca pelaksanaan ritual Nyepi, rangkaian acaranya belum selesai. Khidmatnya perayaan Nyepi di Bali dilanjutkan dengan Ngembak Geni. Biasanya pada ritual ini masyarakat Bali akan saling berkunjung ke sanak saudara atau melakukan dharma shanti. Penutup rangkaian nyepi ini menjadi pertanda untuk memulai lembaran baru dengan hati yang bersih.
Selama 24 jam perayaan Nyepi di Bali, ternyata ada beragam hal menarik yang terjadi. Berikut ini beberapa fakta menarik terkait perayaan Nyepi di Bali:
Baca Juga: Aksesoris Khas Melayu Bisa diperoleh dari Pulau Penyengat, Para Pengrajin Kini Mulai Bangkit
1. Hemat satu juta liter bahan bakar
Karena bepergian tidak diperbolehkan selama Nyepi, maka semua masyarakat Bali tidak menggunakan kendaraan dalam kurun waktu 24 jam. Selama jangka waktu tersebut diperkirakan ada satu juta liter bahan bakar yang berhasil dihemat.
2. Menginspirasi World Silent Day
Sebuah kebanggan, ternyata perayaan Nyepi di Bali menginspirasi kampanye World Silent Day. Aksi berdiam diri pada Hari Raya Nyepi membuat PBB menetapkan setiap 21 Maret sebagai World Silent Day.
Artikel Terkait
Pesona Taman Nasional Bunaken Surga Bawah Laut di Utara Pulau Sulawesi, Ini Info Lengkapnya
Selain Destinasi Pariwisata, Kini Masjid Raya Sultan Riau Terdapat Rumah Sotoh Dengan Memiliki Koleksi Kitab
Puluhan Peserta dari Pengelola Wisata Pulau Penyengat Ikuti Pelatihan Kebersihan Lingkungan
Siswa-Siswi SDN 014 Tanjungpinang Barat Ikuti Wisata Sejarah Ke Sejumlah Objek Cagar Budaya
Disbudpar Tanjungpinang Lakukan Aksi Bersih-bersih di Objek Wisata Pulau Penyengat
Oli Mesin Sangat Penting Bagi Kendaraan Bermotor Jangan Dianggap Sepele, Ini Penjelasannya