Walikota Tanjungpinang Serahkan Bantuan Kepada Ratusan Pelaku Usaha IKM dan UKM

HARIANMEMOKEPRI.COM -- Walikota Tanjungpinang menyerahkan bantuan peralatan usaha bagi Industri Kecil Menengah (IKM) Binaan Pemerintah Kota Tanjungpinang di Gedung Tun Fatimah PKK Senggarang, Kamis (26/01/2023).

Walikota Tanjungpinang menyerahkan bantuan tersebut bentuk apresiasi dari pemerintah pusat yang masuk ke APBD Perubahan Kota Tanjungpinang atas kinerja Pemko Tanjungpinang.

Walikota Tanjungpinang pada hari sebelumnya Rabu 25 Januari 2025 kemarin, Rahma selaku Walikota Tanjungpinang sudah menyerahkan bantuan kepada sebanyak 295 IKM berbentuk barang kebutuhan usaha.

Baca Juga: Pulau Basing Tak Berpenghuni, Namun Banyak Kisah Sejarah

Rahma mengatakan bantuan dihari kedua ini merupakan lanjutan dari bantuan kepada IKM maupun UKM. Total hari ini ada 340 IKM, sehingga jumlah total keseluruhan mulai kemarin hingga kini terdapat 635 IKM maupun UKM. Bantuan kebutuhan yang diberikan berupa mesin jahit obras, espreso, dan grinder, cooper, lender, oven listrik, gerobak dan ampia listrik, ini tentunya sudah sesuai dengan klasifikasi usaha masing masing.

"Tentunya ini menjadi hadiah untuk masyarakat dan kewajiban saya mengembalikan ke masyarakat apa yang dibutuhkan sesuai dengan usaha masing-masing," ucap Rahma usai menyerahkan langsung bantuan kepada pelaku usaha IKM dan UKM.

Dirinya mengungkapkan bantuan ini merupakan satu bentuk bukti percepatan pemulihan ekonomi IKM dan UKM, bantuan lain berupa alat yang diutamakan adalah kualitas dari barangnya.

Baca Juga: Pemerintah Kota Tanjungpinang Bantu Mengurus Sertifikat Halal Bagi Ratusan Jenis Usaha

"Besar harapan kami dari Pemko Tanjungpinang beserta jajarannya dengan adanya bantuan ini dapat lebih membantu kinerja para pelaku IKM/UKM. Saya bahagia karena yang menerima hari ini sangat luar biasa dan sangat merasa terbantu," jelasnya.

Adapun persyaratannya agar bisa mendapatkan bantuan, menurut Rahma sangat mudah pertama bukti usaha, kedua KTP Tanjungpinang, ketiga survey lapangan baru setelah itu tahap revisi baru kemudian direalisasikan .

"Artinya bahwa kita tidak membebankan mereka dengan syarat - syarat yang mempersulit, justru kami yang membuktikan dengan cara jemput bola, termasuk data yang masuk ke kami ini adalah data yang baru bukan data yang tidak update," pungkasnya.