Cinta Sayyidah Khadijah kepada Nabi Muhammad SAW Penuh dengan Nilai Ketulusan Berikut Kisah Selengkapnya

- Kamis, 30 Maret 2023 | 12:22 WIB
jepretan layar video pembahan kisah cinta Sayyidah Khadijah (Youtube Nadia Omara )
jepretan layar video pembahan kisah cinta Sayyidah Khadijah (Youtube Nadia Omara )

HARIANMEMOKEPRI.COM -- Sayyidah Khadijah binti Khuwailid adalah seorang wanita sukses yang berprofesi sebagai pedagang besar di antara kaum Quraisy. Kisah cinta Sayyidah Khadijah dengan Nabi Muhammad SAW bermula ketika ia mencari seseorang yang dapat dipercaya untuk membantu bisnisnya.

Sayyidah Khadijah dikenal sebagai perempuan yang lahir dari keluarga terhormat dan mulia. Masyarakat pada zaman Jahiliyah bahkan memberinya julukan at-Thahirah, yaitu seorang wanita yang suci.

Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Sayyidah Khadijah berstatus janda sebelum menikah dengan Rasulullah. Beliau sudah menikah sebanyak dua kali, akan tetapi kedua suaminya meninggal sehingga Sayyidah Khadijah menjadi seorang janda.

Baca Juga: Kisah Teladan Asiah Binti Muzahim Istri Firaun Tetap Teguh dengan Iman Islamnya Walau disiksa oleh Suaminya

Dijelaskan dalam Kitab Ar-Rahiqul Makhtum karya Syeikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury, Sayyidah Khadijah adalah seorang wanita yang berbisnis dalam masyarakat patriarki sehingga ia membutuhkan laki-laki untuk membantunya.

Sayyidah Khadijah kemudian mencari seseorang yang jujur dan mampu menjalankan bisnisnya. Pada saat itu, Muhammad yang belum diangkat menjadi nabi datang menghampiri Khadijah untuk melamar posisi tersebut.

Tanpa rasa ragu, Sayyidah Khadijah memberikan pekerjaan kepada Muhammad. Ia memerintahkan kepada Muhammad agar menjajakan barang dagangannya ke negeri Syam dengan ditemani seorang pelayan bernama Maisarah.

Baca Juga: Kisah Kemuliaan Hati Hasan Bin Ali Cucu Rasulullah SAW yang Cinta Damai Berikut Kisah Selengkapnya

Beliau juga dibekali modal yang cukup besar dibanding pekerja lain. Di negeri Syam, Muhammad mulai menjual barang-barang dagangannya. Keuntungan yang diperoleh Muhammad berlipat ganda, sehingga Khadijah memberi bonus dari hasil penjualan tersebut.

Berdasarkan buku Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Kisah Istri-Istri Nabi Muhammad SAW karya Herwanti Subekti dan Sutarman, setelah kembali dari perjalanan dagang di Negeri Syam, Sayyidah Khadijah bertanya kepada pelayannya mengenai tingkah laku Muhammad.

Maisarah bercerita bahwa Muhammad adalah pria paling baik dan lembut yang pernah ia temui. Tidak hanya itu, Muhammad juga sangat mumpuni dalam menjalankan tugasnya sebagai mitra dagang. Sayyidah Khadijah pun mulai terkesan dan menaruh perhatian pada Muhammad.

Baca Juga: Kisah Teladan Zunairah Budak Abu Jahal, Tetap Yakin Akan Iman Islamnya Meski Disiksa Majikannya

Sayyidah Khadijah lalu mengungkapkan keinginannya untuk menikah dengan Muhammad. Beliau mengutus seorang sahabat perempuannya yang bernama Nafisah untuk menyampaikan kabar ini kepada Muhammad.

Setelah melalui berbagai perbincangan, Muhammad bersedia menerima tawaran Nafisah untuk menikahi Sayyidah Khadijah. Kabar gembira ini disampaikan kepada kedua pihak keluarga. Muhammad dan pamannya, Hamzah bin Abdul Muthalib bersiap untuk mendatangi rumah Khuwailid bin Asad selaku wali dari Sayyidah Khadijah.

Dua bulan setelah perjalanan bisnis pertamanya, Muhammad resmi menikah dengan Sayyidah Khadijah. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW masih berusia 25 tahun, sedangkan Khadijah berusia 40 tahun. Perbedaan usia ini tidak menjadi masalah bagi mereka berdua, sebab keduanya sudah saling mencintai.

Halaman:

Editor: Ekky Harian Memo Kepri

Sumber: Youtube Nadia Omara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

5 Rekomendasi Sereal Granola Terbaik untuk Diet

Kamis, 20 April 2023 | 11:32 WIB
X