Olahraga

Drawing Piala Dunia FIFA U20 Batal, PSSI Mengantisipasi Kemungkinan Terburuk Dari Keputusan FIFA

11
×

Drawing Piala Dunia FIFA U20 Batal, PSSI Mengantisipasi Kemungkinan Terburuk Dari Keputusan FIFA

Sebarkan artikel ini
Poster Piala Dunia FIFA U20 di Indonesia

HARIANMEMOKEPRI.COM — Dampak dari pembatalan drawing Piala Dunia FIFA U20 di Denpasar Bali, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tengah mengkalkulasi dampak buruk yang dapat terjadi terhadap persepakbolaan Indonesia pasca pembatalan drawing 

Awalnya, drawing atau pembagian grup negara peserta Piala Dunia FIFA U20 tersebut akan dilaksanakan pada 31 Maret 2023. Pengukuran risiko tersebut perlu dilakukan demi menentukan langkah – langkah yang perlu dilakukan agar persepakbolaan Indonesia terselamatkan. 

Baca Juga: Akibat Tertimpa Pohon Tumbang, Pemilik Rumah Alami Shock

Hingga saat ini, PSSI belum mendapatkan alasan resmi yang menyebabkan FIFA membatalkan acara Drawing tersebut. Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster menolak kehadiran Tim Nasional Israel dalam perhelatan Piala Dunia FIFA U20. 

Bagi PSSI, ini dapat menjadi alasan bagi FIFA untuk membatalkan Drawing Piala Dunia FIFA U20. Karena, bagi FIFA, penolakan Gubernur tersebut sama dengan membatalkan garansi penyelenggaraan yang telah dikeluarkan pemerintah Provinsi Bali.

Padahal sebelumnya, Gubernur Bali sudah menandatangani Government Guarantee untuk menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Piala FIFA Dunia U20 termasuk didalamnya Drawing Piala Dunia FIFA U-20.

Baca Juga: PW AMK Kepri Salurkan Bantuan Paket Sembako di Bulan Suci Ramadhan Kepada Yang Membutuhkan

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengungkapkan, PSSI akan mengantisipasi kemungkinan terburuk dari keputusan FIFA tersebut. 

“Kami dari PSSI sedang memikirkan penyelamatan sepakbola Indonesia. Karena sanksi FIFA bisa mengucilkan sepakbola Indonesia dari dunia,” ujarnya.

Kata Arya, PSSI memahami sulitnya memisahkan politik dan olahraga. Oleh karena itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri Indonesia dan dengan Kemenpora sebagai Inafoc atau penanggung jawab pelaksana Indonesia.

Baca Juga: Kepala Kejaksaan Negeri Tanjungpinang Di Jabat Lanna Hany Wanike Pasaribu

“Ketua umum juga akan melaporkan kepada Bapak Presiden pada kesempatan pertama untuk mencari solusi untuk semua ini baik secara diplomasi maupun politik luar negeri untuk bagaimana menyelamatkan sepakbola Indonesia yang kita cintai,” jelas Arya.

Dia meminta semua pecinta sepakbola di Indonesia dan semua masyarakat Indonesia yang ingin persepakbolaan tanah air lebih maju, untuk bersikap tenang. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *