Tanjungpinang — Anggota Komisi III DPRD Kota Tanjungpinang melakukan inspeksi mendadak (Sidak) meninjau lokasi penyebab terjadinya banjir yang sudah dua kali melanda khususnya di wilayah Kelurahan Air Raja, Selasa ( 12/01 ).
Ismiyati selaku Anggota Komisi III DPRD Tanjungpinang menuturka, pihaknya melakukan sidak karena sudah beberapa kali terjadi banjir di Bumi Indah dan Taman Seraya
“Kami dari Komisi III gabungan dengan Komisi II melakukan sidak karena sudah dua kali warga tertimpa bencana banjir, salah satu penyebabnya adalah lokasi pembangunan yang dilakukan oleh Bapak Suryono,” ungkapnya.
“Saya sudah memberikan peringatan kedua kalinya jika peringatan ini diabaikan maka akan dilakukan tindakan tegas sesuai dengan kewenangan yang kami miliki, dan meminta kepada Bapak Suryono melalui pegawainya untuk mengembalikan fungsi yang semulanya hijau harus kembali menjadi hijau,” lanjut Ismiyati.

Langkah-langkah dalam mengantisipasi terjadi banjir susulan, saat ini Komisi III telah melakukan pendalaman parit di Taman Batu Sepuluh sehingga air yang ada di perumahan bisa tertampung.
“Karena posisi rumah rendah maka kami melakukan pelebaran parit sehingga nantinya bisa menampung air yang ada di perumahan dan tidak tergenang kembali, dengan adanya pelebaran ini diharapkan tidak terjadi lagi banjir seperti kemarin,” pungkasnya.
Ismiyati mengajak kepada masyarakat agar selalu berjaga-jaga serta waspada pada saat kondisi seperti ini dan saling membantu serta pro aktif dalam menyelamatkan jiwa maupun harta benda.
Sementara itu, RW 04 Kelurahan Air Raja Tarmizi mengucapkan terima kasih Komisi III yang telah memberikan perhatiannya dalam mengatasi banjir.
“Alhamdulillah hal seperti ini yang kita harapkan dari anggota legislatif untuk menangani banjir, sebab musibah banjir ini tidak bisa diatasi oleh masyarakat oleh karena itu perlunya bantuan dari pemerintah daerah maupun anggota legislatif. Pendalaman Parit ini sudah tepat dilakukan oleh Komisi III sudah sangat tepat supaya genangan air akan lebih banyak lagi debitnya, ” jelas Tarmizi.
Komentar