Kepulauan Riau

Proyek APBN Provinsi Kepri Banyak Terbengkalai, Tim Kementerian PUPR Akan Segera Turun Ke Tanjungpinang

38
×

Proyek APBN Provinsi Kepri Banyak Terbengkalai, Tim Kementerian PUPR Akan Segera Turun Ke Tanjungpinang

Sebarkan artikel ini
Pejabat Eselon III Kementerian PUPR menerima dokumen laporan terkait dengan temuan proyek APBN di Provinsi Kepri yang sudah terbengkalai

HARIANMEMOKEPRI.COM — Kementerian PUPR akan segera turun ke Tanjungpinang guna memantau langsung proyek ABPN di Provinsi Kepri yang terbengkalai sebagaimana temuan proyek APBN di Provinsi Kepri yang bermasalah. 

Temuan proyek APBN di Provinsi Kepri yang bermasalah inipun langsung disampaikan pihak Perwakilan Masyarakat Kontruksi (PMK) Tanjungpinang saat mendatangi Kantor Kementerian PUPR di Jakarta, Jumat (05/2023). 

Menurut Andi Cory ketua koodinator Masyarakat Kontruksi Tanjungpinang atau mewakili warga Penyengat, Senggarang dan Kampung Bugis khususnya kota Tanjungpinang menyampaikan maksud dan tujuannya kepada pihak kementerian PUPR di Jakarta.

Baca Juga: Rumah Makan Seafood Mirnasyari Sajikan Keindahan Alam Dari Atas Kapal Sembari Menyusuri Hulu Riau

Andy Cory menjelaskan terdapat disetiap bidang yang bermasalah, dan peruntukannya tidak menyentuh kepada masyarakat juga sejumlah proyek yang dimonopoli oleh mafia proyek jaringan luar daerah Kepri.

“Kami tidak mau daerah Kepri khususnya Tanjungpinang dijadikan sebagai bangkai kontruksi, karena pekerjaan kontraktor luar yang tidak layak serta asal asalan saja dan kami ingin setiap proyek yang bersumber dari dana APBN yang terbaik dan berkualitas pekerjaannya,” jelas Andy Cory saat bertemu dengan pejabat Eselon III di Kantor Kementerian PUPR. 

Tak hanya itu saja, Andy Cory menyerahkan dokumen serta dokumentasi proyek yang terbengkalai bahkan menjadi bangkai di Kepri khususnya Tanjungpinang kepada pihak Kementrian PUPR di Jakarta. 

Baca Juga: Tim Spotdirga KASAU Berikan Sosialisasi Kedirgantaraan di Lanud RHF Tanjungpinang

Dirinya mengungkapkan untuk proses lelang yang dilaksanakan oleh BP2JK (Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi) perlu dievaluasi kembali termasuk kinerja oknum-oknum yang notabenenya selalu memenangkan rekanan bisnisnya dan terkesan membentuk suatu jaringan mafia proyek sehingga kontraktor lokal diabaikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *