Lingga - Dalam rangka memeriahkan malam 7 Likur atau malam 27 Ramadhan, tepatnya 19 April nanti, warga masyarakat Lingga mulai berduyun-duyun membangun Gerbang berlampu pelita.
Pantauan awak media harianmemokepri.com, Kamis, (14/04/22) malam, dibeberapa lokasi di desa terdekat wilayah pusat Ibukota Kabupaten Lingga, terlihat warga khususnya para pemuda, mulai melakukan persiapan dengan menyusun material berbahan kayu dan Bambu yang akan dibentuk menyerupai pintu gerbang.
Seperti di salahsatu desa, yakni Desa Panggak laut, Kecamatan Lingga, yang menurut keterangan dari Kepala Desanya Agung Yudha Pratama, sudah 18 tahun tidak ikut menyemarakkan malam 27 Ramadhan, sehingga di tahun ini kembali mengajak para pemuda setempat untuk ikut membuat gerbang lampu dengan tujuan, menjaga jiwa bergotong royong, serta memulai kembali semangat kebersamaan dibulan suci ramadhan.
"Alhamdulillah, ditahun ini insyaallah kita kembali mengisi malam 27 Ramadhan dengan mengadakan gerbang lampu pelita, dimana kegiatan ini kita harapkan terus menjadi tradisi masyarakat Melayu lingga, untuk memperkenalkan kepada pihak luar bahwasanya kebiasaan atau sejarah orang-orang tua kita terdahulu dikampung-kampung, sebelum adanya lampu listrik selalu menggunakan lampu pelita, baik pada saat jam berbuka puasa, maupun pada saat makan sahur, ini menurut saya perlu di teruskan sebagai sejarah yang tidak boleh dilupakan oleh anak-anak cucu kita kedepannya," ujar pria yang akrab disapa Agung.
Selain itu kata Agung, kegiatan ini tidak terlepas dari semangat para pemuda Tempatan yang biasanya akan bersusah payah diwaktu siang dan juga pada waktu malam hari, untuk memberikan penampilan gerbang terbaik, sehingga menjadi pusat perhatian warga masyarakat yang melintas pada malam tersebut, sambil bersua photo.
"Dan kita juga mengimbau kepada warga masyarakat khususnya Pemuda yang melaksanakan kegiatan ini, untuk tetap menjaga ibadah puasanya agar tidak hanya keindahan yang kita dapatkan, melainkan pahala puasa juga tetap terjaga," sambung Agung.
Agung berharap, semoga dibulan suci Ramadhan ini masyarakatnya terus dapat meningkatkan amal ibadah disamping tetap bersemangat dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari.
"Dan semoga, dengan adanya semarak tradisi malam 7 likur ini, menjadi semakin meriah di desa panggak laut," ujarnya.