Baca Juga: Jaksa Penuntut Umum Nyatakan Upaya Kasasi Terhadap Putusan Majelis Hakim Kepada Dua Terdakwa
Pihaknya memandang penekanan biaya distribusi hasil panen menjadi jalan tengah agar masyarakat keluar dari belenggu.
“Seharusnya pemerintah lebih memerhatikan fasilitas distribusi dari petani ke tengkulak, disini semisal cabai di hargai 20 ribu petani sudah tak mampu,”jelas Edwin.
Lebih lanjut, Edwin bercerita akan keberhasilan panen program bibit cabai Gerbang Tani Kepri. Kedepanya Gerbang Tani Kepri berencana untuk lebih masif lagi dalam program tersebut.
Baca Juga: Pemko Batam Salurkan Belasan Ribu Paket Sembako Murah Bagi Masyarakat Jelang Ramadhan
Untuk menggesa gagasan rencana program bibit cabai itu, Gerbang Tani Kepri membuka lebar pintu kolaborasi kepada tokoh maupun dinas terkait untuk menyukseskan pengadaan bibit demi menekan harga pangan terkhusus cabai di kota Batam
“Kita memikirkan kedepanya sebuah amunisi khusus termasuk peptisida dan insektisida. Jadi jika dilakukan secara luas kita dapat menekan harga produksi dan tetap menjaga kualitas cabai secara organik. Kedepanya kami juga akan mencoba melakukan kerjasama terhadap dewan-dewan agar dana aspirasi lebih di utamakan ke petani untuk pupuk dan bibit gratis,”pungkas Edwin.***